Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Antrian semrawut hingga ATM Error warnai Penyaluran Bansos PKH


salah satu KPM yang mendapatkan bansos non-tunai PKH
pkhpati.com, Pati – Kemarin,  16 Agustus 2017 penyaluran bantuan non tunai peserta Program Keluarga Harapan (PKH) tahun 2016 dilaksanakan di kecamatan Batangan, kecamatan Gembong, kecamatan Tlogowungu, dan kecamatan Jaken. Total KPM yang melaksanakan penyaluran bantuan hari ini adalah 2196 KPM.

Proses penyaluran bansos non-tunai PKH ini yang dimulai pukul 8:00 berjalan lancar, ditambah dengan pengaman dari aparat setempat.

Di Kecamatan Gembong tercatat ada 40 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari total 439 KPM yang bantuannya di tunda karena berbagai kendala.

“selesainya jam 11:15. Total ada 40 KPM yang bantuannya ditunda karena pengurusnya merantau, ada perbedaan nama antara di KTP dengan data yang diberikan, dan ada juga yang pengurusnya baru meninggal tadi pagi” jelas Tarmuji selaku Koordinator PKH Kecamatan Gembong kemarin.

Tarmuji juga menambahkan, “Ada ATM KPM yang error, tapi bantuan tetap diberikan. ATM yang bermasalah akan diperbaiki BNI, setelah jadi akan didistribusikan ke pendamping, dan dari pendamping nanti akan dikembalikan lagi ke KPM”

Di Kecamatan Tlogowungu, proses penyaluran bantuan diikuti oleh 660 KPM. Mereka berbondong-bondong datang ke aula kecamatan Tlogowungu sejak pagi. Sehingga saat acara dimulai antrian tampak kurang kurang tertib karena banyaknya KPM yang berebut ingin memasuki aula.

“antriannya agak berjubel, jadi agak semrawut” kata Ayyun Afroh, pendamping PKH Kecamatan Tlogowungu.

KPM banyak yang datang lebih awal dari jadwal yang sudah diberitahukan oleh pendamping PKH.

“KPM nya terlalu antusias. Terutama mbah-mbah dijadwal jam 10:00 , jam 8:00 sudah sampai. Dari 
kita mau mendahulukan karena sudah datang dari pagi, tapi dari BNI keberatan karena terlalu sering gonta-ganti desa. Mereka maunya satu desa diselesaikan dulu baru kemudian ganti desa yang lain” tambahnya.

Berbeda dengan kecamatan Tlogowungu, di Kecamatan Jaken ruang aula yang agak sempit menjadi salah satu kendala saat penyaluran bansos non-tunai PKH kemarin. KPM yang sudah mengambil dana bantuan diharuskan tandatangan di form yang sudah disediakan oleh pendamping PKH untuk mengetahui siapa saja yang sudah mengambil dana bantuan dan siapa yang belum mengambil.

“Alhamdulillah lancar, cuma tempatnya agak sempit jadi KPM nya ramai di bagian tanda tangan form kontrol. Lalu kami berinisiatif untuk tandatangan form kontrol dipindahkan keluar ruangan saja.” Jelas Nur Rohmat selaku Koordinator PKH Kecamatan Jaken kemarin.

Penyaluran bantuan selesai pukul 13.30, dari total 676 KPM ada 7 KPM yang bantuannya di pending karena pengurusnya meninggal dunia ataupun merantau.

Kecamatan terakhir yang melakukan penyaluran bansos non-tunai PKH kemarin adalah kecamatan Batangan dengan 421 KPM. Disini justru pihak BNI datang lebih awal, sehingga ketika BNI datang KPM yang menunggu di aula Kecamatan masih sedikit.

“BNI nya datang sebelum jam 8:00, jadi malah KPM banyak yang belum datang” jelas Melita Dani selaku pendamping PKH Kecamatan Batangan.

Koordinator PKH Kecamatan Batangan Eka Dian Safitri mengatakan, ada sandal KPM yang tertinggal di aula kecamatan karena terlalu senang.

“Ada sandalnya mbah-mbah yang ketinggalan, mungkin karena terlalu senang dapat uang Rp. 500.000 jadi kelupaan” jelasnya

Proses penyaluran bantuan tetap dimulai jam 8:00 dan selesai jam 10:30 tanpa kendala yang berarti. Dari total 421 KPM yang melakukan proses penyaluran bantuan, 15 diantaranya ditunda bantuannya karena berbagai hal seperti pengurus merantau ataupun meninggal dunia.

Penyaluran babsos non-tunai PKH untuk peserta 2013 akan mulai disalurkan minggu depan sesuai arahan BNI karena berkas sudah siap baik dari kelengkapan jumlah ATM, jumlah PIN, dan buku tabungan.

Posting Komentar untuk "Antrian semrawut hingga ATM Error warnai Penyaluran Bansos PKH"